Perjalanan Sriwijaya FC Di LCA Tidak "Mulus"

on Selasa, 17 Maret 2009


Perjalanan Sriwijaya FC di Liga Champion Asia tidak berjalan mulus. Saat ini, Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) diterpa masalah cedera kiper. Dua dari tiga kiper Sriwijaya FC, tertimpa cedera parah. Otomatis Sriwijaya FC tidak memiliki kiper cadangan.
Fauzi Toldo, kiper Pelita Jaya yang sekarang dipinjam Sriwijaya FC pun belum bisa tampil menemani Sriwijaya FC di Liga Champion Asia karena belum mengantongi izin dari AFC.

Setelah menelan pil pahit dari pascakekalahan atas Seoul FC pekan lalu lantaran kehilangan satu penjaga gawang, Laskar Wong Kito––julukan SFC––dipastikan tidak bisa menurunkan kiper pinjamannya, Fauzi Toldo, bahkan asisten pelatih kiper Indrayadi. Kepastian itu muncul setelah manajemen SFC menerima surat balasan dari AFC.

Surat balasan yang diterima kubu SFC kemarin siang sekitar pukul 14.55 WIB itu menerangkan bahwa sebenarnya AFC sangat penuh perhatian dan mengerti situasi yang dialami SFC. Namun, AFC tidak dapat menyetujui untuk mengganti pemain, sesuai halaman 35 b, yaitu mengganti pemain di fase pertama babak 32 besar LCA, yang sudah tertera dalam manualpanduanregulasi AFCtentang LCA 2009.

Surat yang terlayang lewat faks itu berasal dari tembusan Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan ditandatangani Acting Generaly Secretary AFC Mr Alex Soosay. Padahal,SFC sangat membutuhkan peran Fauzi dan Indrayadi guna mengisi posisi dua penjaga gawang utama SFC Ferry Rotinsulu dan Afriyanto yang cedera parah.

Sementara itu,kondisi Dede Sulaiman, kiper SFC yang satusatunya masih tersisa, tidak pada kondisi maksimal. Atas keputusan yang telah dilayangkan AFC tersebut, maka tidak ada yang bisa dilakukan Pelatih SFC Rahmad Darmawan. Satu-satunya yang dapat membantu anak asuhnya sore nanti adalah sebuah mukjizat besar.

’’Mungkin hanya mukjizatlah yang bisa membantu kami. Bukan saja pada pertandingan (LCA) ini, juga untuk kesembuhan Ferry (Rotinsulu) agar lebih cepat,”ujarnya. Rencana awal Rahmad menerapkan skema 3-4-2-1 dengan hanya menempatkan striker tunggal Ngon A Djam kemungkinan tidak bisa berjalan maksimal.

Sebab,dia harus mengorbankan salah satu pemainnya untuk dijadikan kiper pelapis Dede Sulaiman. ’’Mereka (Shandong) sama sekali tidak ada masalah dan sangat diuntungkan dengan kondisi kami seperti ini.Tapi tetap saja,the show must go on. Kami akan meladeni mereka dengan kekuatan yang ada saat ini.

Mungkin kalau tidak Kayamba, Mauly Lessy yang saya jadikan penjaga gawang,” sambungnya. Sementara Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM, Hendri Zainuddin mengatakan, selaku manajemen klub, mereka hanya bisa dan harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan AFC.

’’Apa yang sudah diinginkan tim, seperti meminjam kiper dan semuanya sudah kami lakukan. Tapi, regulasi AFC sangat tegas dan harus kami ikuti. Ini bukan seperti sepak bola kita (di Indonesia). Saya pikir ini pembelajaran danpengalamanyangmemang harus kita ambil,”ujarnya.

Hendri juga cukup mengaku cukup mengkhawatirkan semangat dan motivasi pemain akan turun dengan kondisi seperti ini. Sebab, di lain pihak, Manajer SFC MC Baryadi yang seharusnya mendampingi pemain di benchjuga tidak diperbolehkan lantaran nama Baryadi tidak terdaftar sebagai manajer tim di AFC.

’’Sekarang semua kami serahkan kepada Tuhan.Semua usaha sudah dilakukan.Kami berharap pemain bisa bermain normal, meski banyak rintangan seperti ini,” pungkasnya.

[MAP/ Sepakbolaindo/ sindo]

0 komentar: