Kompetisi Liga Super Indonesia masih menyisakan banyak pertandingan, namun waktu yang menyempit akibat peniadaan pertandingan selama masa pemilu, membuat Badan Liga Indonesia (BLI) akan menyesuaikan jadwal sesuai dengan Pemilu dengan memadatkan agenda kompetisi.
Keputusan BLI tersebut diambil atas dasar Surat Telegram Rahasia (STR) Polri Nomor 22 tentang penghentian aktivitas yang berpotensi pengerahan massa, Senin (16/3) sampai Kamis (9/4). Otomatis kompetisi terhenti selama proses Pemilu Legislatif berlangsung. Namun, BLI mengaku berusaha menyelesaikan kompetisi sebelum kampanye pilpres putaran kedua,Sabtu (13/6) sampai Sabtu (4/7).
Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengatakan, kompetisi diusahakan selesai sesuai agenda awal. ’’Kami berusaha menyelesaikan kompetisi sebelum Sabtu (13/6).Perubahan dilakukan dengan memampatkan jadwal kompetisi pada sisa waktu yang ada. Risikonya waktu recovery pemain terbatas.Keputusan tersebut juga akan berpengaruh negatif terhadap performa pertandingan. Namun, kami akan meminta klarifikasi dari pihak kepolisian tentang situasi yang sebenarnya,”ungkapnya kemarin.
Joko menambahkan, problem bertambah lantaran beberapa polda menambah durasi penghentian aktivitas selama pemilu.Persib Bandung serta Pelita Jaya FC baru bisa menggelar pertandingan home dua pekan setelah pemilu, Minggu (5/4).Kompetisi di Jawa Timur juga baru aktif setelahlimaharipascapemilu.
’’Kamitetapberasumsibahwapergeseran kompetisi tidak memberatkan klub. Kami berharap kompetisi tidak molor karena beban finansial klub akan bertambah,”katanya. Selain memadatkan jadwal, BLI berencana menggelar sisa pertandingan putaran dua pada satu wilayah.
Ada tiga alternatif venue pertandingan yang terbagi menurut zona.Gabungan DKI Jakarta, Jabar, dan Jateng dengan total enam stadion menjadi alternatif pertama. Zona lainnya seperti Jawa Timur (Jatim) dengan tujuh stadion dan Kalimantan Timur (Kaltim) yang memiliki enam stadion. ’’Yang terpenting tidak lintas pulau.Kami sadar cara ini pasti akan menimbulkan pro dan kontra.Tapi, situasinya sulit,”paparnya.
Namun, bisa saja kompetisi dihentikan secara permanen. Syaratnya,kebijakan tersebut ditetapkan PSSI setelah sebelumnya memberikan status darurat. ’’Keputusan akhir akan diputuskan besok (hari ini). Menghentikan kompetisi secara total bisa dilakukan kalau klub juga sepakat. Terpenting, harus ada kebijakan dari PSSI mengenai kondisi darurat.Kalau penetapan juara mudah. Klub mungkin bisa menerima kalau empat besar yang menjalani play off. Namun, bagaimana dengan klub yang terdegradasi. Mereka pasti tidak mau kalau kebijakan serupa digunakan,”ungkapnya.
Sementara itu, Persitara Jakarta Utara mengaku belum bisa memberikan respons atas rencana BLI tersebut. Ketua Harian Hari Ruswanto mengatakan, tanggapan diberikan setelah pertemuan klub dengan BLI, Sabtu (14/3).
’’Kami harus lihat semuanya dahulu. Teknisnya nanti seperti apa. Klub yang lain setuju atau tidak. Kami menunggu hasil pertemuan besok (hari ini) saja. Tapi, kami tetap akan berargumen bila keputusan tersebut dianggap kurang sesuai,”tandasnya.
[DTO]
Sepakbolaindo.com
0 komentar:
Posting Komentar