Persija Akan Siasati Terhentinya Kompetisi LSI

on Senin, 16 Maret 2009


Kompetisi Liga Super Indonesia akan terhenti sementara waktu dalam rangka menghargai pesta Demokrasi Indonesia pada masa pemilu. Menanggapi hal ini, Persija Jakarta akan memperbanyak uji coba untuk menyiasati penghentian sementara Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).
Dengan kata lain, walaupun kompetisi Liga Super Indonesia akan terhenti untuk sementara waktu, skuad Persija Jakarta tidak akan libur.

Hal ini dilakukan bertujuan untuk menjaga kondisi fisik para pasukkan Macan Kemayoran (julukan Persija Jakarta) agar tetap stabil. Jika kompetisi terhenti, dan klub diliburkan, maka kondisi fisik pemain akan turun drastis.

“Padahal,butuh waktu cukup lama untuk mencapai kondisi on fire. Makanya, kami harus membuat program ulang,”ujarnya. Danur mengaku sudah menyiapkan langkah antisipasi jika kompetisi libur selama masa kampanye, 16 Maret– 5 April 2009. Salah satunya dengan menggelar minimal empat uji coba melawan klub amatir dan profesional.

Danur mengaku masih menunggu jadwal pertandingan terbaru yang akan dikeluarkan Badan Liga Indonesia (BLI).Makin lama kompetisi libur,makin banyak pula uji coba yang akan digelar. Skuad Persija baru pulang ke Jakarta hari ini setelah gagal bertanding menghadapi Persik Kediri,Minggu (15/3).

BekSayapPersijaIsmedSofyan mengakui konsentrasinya menghadapi pertandingan terganggu.Perpaduan tim yang sudah terbangun,lanjutnya, akan kembali menurun karena tidak ada pertandingan resmi.“Kalau banyak libur, otomatis kaki kami ‘kaku’ menendang bola,”ujarnya. Persija seolah ingin menunjukkan sebagai tim yang paling dirugikan karena pengunduran jadwal kompetisi.

Terlebih klub yang berdiri tahun 1928 ini sangat bernafsu merebut gelar LSI setelah 10 tahun tanpa gelar. Klub Ibu Kota ini hanya sekali merasakan manisnya juara Divisi Utama Ligina tahun 2001 serta menjadi runner-up Ligina 2005.

Persija memang layak berharap gelar, karena termasuk tim paling kaya dengan sokongan dana APBD melimpah. Bahkan,mereka mampu membayar dua pemain termahal LSI, yakni Bambang Pamungkas (Rp1,370 miliar per musim) dan Abanda Herman (Rp1,315 miliar per musim).

[DTO/ Sepakbolaindo/ Sindo]

0 komentar: